Update Harga Bangunan
Penggunaan GRC sebagai plafon maupun partisi interior lebih lazim digunakan di hotel, mal, atau perkantoran. Sementara di rumah, penggunaan GRC sebagai partisi masih cukup jarang. Di Indonesia, GRC di rumah lebih banyak digunakan sebagai plafon. Hal ini dikarenakan orang-orang masih menyukai pembatas berupa batu bata. Padahal selain plafon, GRC dapat dimanfaatkan sebagai dinding pembatas atau partisi dengan biaya yang lebih ekonomis.
GRC (Glassfiber Reinforce Cement) merupakan bahan plafon atau dinding partisi yang terbuat dari campuran serat dan semen. Partisi GRC memiliki bahan dasar yang mirip dengan beton. Hanya saja beton memiliki tulang di dalamnya, sementara GRC menggunakan serat glassfiber sebagai penguat. Ada pula yang menyamakan GRC dengan gypsum, padahal kenyataannya berbeda. Bentuk fisiknya yang miriplah yang membuat orang-orang terkadang keliru antara GRC dan gypsum.
Penggunaan dinding GRC di Indonesia memang masih jarang. Namun bukan tidak mungkin bahan ini digunakan bahkan di dalam rumah. Ada keuntungan-keuntungan yang didapat dengan menggunakan GRC sebagai bahan partisi rumah, tidak sekedar digunakan sebagai plafon. Sifat ekonomis yang hemat inilah yang patut dipertimbangkan. Keuntungan dari segi ekonomis tersebut didapat dari keunggulan GRC digunakan sebagai partisi interior ruangan. Berikut ini adalah daftar keunggulan GRC yang dapat menghemat kantong pengeluaran:
Permukaannya yang rata membuat partisi GRC tidak perlu melalui proses plamir ketika akan dicat. Bobotnya yang hanya 18 kilogram membuat bahan ini mudah dipasang sehingga tidak membutuhkan waktu lama. GRC yang berupa lembaran biasanya memiliki bagian yang lebih tipis pada tepi sehingga proses penyambungannya menjadi lebih mudah dipasang. Hal ini dapat menghemat waktu pengerjaan yang berbanding lurus dengan pengeluaran biaya pemasangan dinding. Coba bandingkan dengan memasang dinding menggunakan batu bata. Memang lebih kokoh, namun pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Inilah yang membuat GRC lebih hemat secara finansial.
Produk di pasaran rata-rata mengklaim GRC mampu bertahan hingga 25 tahun. Bahkan durasi ini lebih lama dibandingkan bahan gypsum, meski biayanya memang lebih mahal. Namun dengan daya tahan yang lebih lama berarti biaya renovasi jangka panjang akan lebih sedikit. Perawatannya pun cenderung mudah dibersihkan. Tidak perlu menggunakan banyak peralatan khusus untuk membersihkan kotoran pada dinding GRC.
Berbeda dengan bahan gypsum, GRC lebih tahan terhadap air. Bila gypsum mudah rusak karena terkena air, maka sebaliknya GRC lebih tahan air sehingga tidak mudah bocor. Selain itu bahan GRC juga tahan terhadap api, jauh lebih baik dari pada tripleks. Inilah salah satu alasan sebaiknya menggunakan GRC sebagai partisi dibandingkan tripleks.
Baca juga: Menghadirkan Kesan Berkelas, Gunakan Kaca Tempered Pada 4 Unsur Penting Ini!
Berbeda dengan bahan kayu, tripleks, atau batu bata yang digunakan sebagai dinding. Bahan GRC dapat dibentuk menjadi lengkungan atau bentuk tertentu karena sifatnya yang luwes. Campuran glassfiber membuat bahan ini tidak getas. Sehingga Anda bisa membuat GRC sesuai dengan keinginan dan kreativitas.
GRC tidak mengandung bahan asbes. Sehingga Anda tidak perlu meragukan kesehatan saat menghirupnya. Apalagi jika bahan ini digunakan sebagai partisi ruangan. Maka mau tidak mau Anda harus menghirupnya. GRC berbeda dengan asbes yang bisa meningkatkan resiko kanker paru-paru.
Bila disimpulkan, lima keunggulan tersebut menjadikan GRC lebih hemat dari segi biaya, terutama dalam jangka panjang. Perawatannya pun tidak sulit, dapat dilakukan sendiri. Sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membersihkan bagian yang kotor. Semoga bermanfaat.